Distributor Autonics – semakin banyaknya buruh pabrik di negara China yang menuntut upah lebih tinggi ternyata menjadikan beberapa pihak pabrik mengambil keputusan tegas dengan menggantikan para buruh dengan penggunaan robot yang dirasa lebih efisien dalam tiap pekerjaan, dan juga memiliki efektifitas yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan tenaga kerja manusia.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh perusahaan Carl Zeiss Vision Technologies (Guangzhou) ltd melalui sang manajer Zeng Zhiyong yang menyatakan bahwa sejak tahun 2012, harga upah tenaga kerja yang ada di China bisa mencapai dua kali lipat lebih mahal bila di bandingkan dengan negara meksiko atau bahkan di India.
“China menjadi lebih tinggi untuk urusan upah para pekerja .” ujar Zeng Zhiyong
Berdasarkan laporan salah satu kantor berita lokal, beberapa pabrik mengaku telah menurunkan biaya produksi mereka semenjak menggunakan robot sebagai tenaga kerja baru mereka.
“iya benar, awalnya kami masih sangat terkejut dengan hadirnya para robot ini sebagai tenaga kerja, akan tetapi kenyataannya memang terjadi, dengan adanya para robot dan meningkatkan produktifitas.” Tambah Zeng Zhiyong.
Sementara itu, sejak tahun 2015, telah tercatat bahwa ada penyusutan jumlah pekerja dari yang sebelumnya 400 buruh menjadi 370 buruh pada perusahaan Carl Zeiss Vision Technologies. Walaupun mengalami penyusutan akan tetapi jumlah produksi yang dihasilkan bisa mencapai empat hingga lima juta lensa.
Tak cuma Carl Zeiss, salah satu pabrik lain yang ada di China, yaitu Rongxin Packaging Corporation yang merupakan sebuah pabrik kaleng, juga mengaku bahwa saat ini mereka sudah mengganti buruh dengan penggunaan teknologi robot dan sensor mesin seperti milik autonics
”Kami dulu memiliki 60 pekerja dalam satu shift, tapi sekarang kita hanya perlu 48 pekeja. Dan mereka hanya bertanggung jawab untuk pengendalian kualitas dan pemeliharaan mesin,” jelas Ji Yonhong, perwakilan dari perusahaan tersebut.